Jumat, 17 Juni 2011

Ibuku hanya memiliki satu mata

Ibuku hanya punya satu mata. Aku benci dia… dia begitu memalukanku.

Dia memasak untuk murid dan guru disekolahan guna mencukupi kebutuhan keluargaku.

Suatu hari saat aku di sekolah dasar, ibu mendatangiku dan mengucap salam padaku, Aku begitu malu saat itu. Bagaimana dia bisa melakukan itu padaku didepan teman-temanku?!Aku abaikan dia dan melemparkan pandangan benci padanya sambil lari..

Esok harinya, salah seorang teman kelasku mengejekku dgn mengatakan

Eeee, ibumu hanya punya satu mata…!

Aku malu sekali dan ingin mati rasanya

Aku juga ingin ibuku pergi dari kehidupanku

Aku bertengkar hebat dengan ibuku dan kukatakan padanya:

Kalau ibu hanya jadi sumber bahan tertawaan teman2ku, mengapa ibu takk mati saja!

Ibuku tak menjawab…!!!

Aku sama sekali tak mau berpikir ttg apa yang kukatakan

Karena aku sangat marah padanya.Aku tak pedulikan apapun perasaan dia,

Ibuku tidak menjawab …

Saya kira saya merasa sedikit buruk, tapi pada saat yang sama, rasanya baik untuk berpikir bahwa aku harus mengatakan apa yang ingin aku katakan selama ini … Mungkin karena ibuku tidak pernah menghukumku, tapi aku tidak berpikir bahwa aku telah menyakiti perasaannya dengan sangat buruk.

Malam itu …

Aku terbangun, dan pergi ke dapur untuk mengambil segelas air.

Ibuku sedang menangis disana, begitu tenang, seolah-olah dia takut bahwa ia mungkin membangunkanku. Saya melihat ke arahnya, dan kemudian pergi meninggalkannya. Karena hal yang saya telah mengatakan sebelumnya, ada sesuatu yang dia mencubit padaku di sudut hatiku. Meskipun demikian, aku benci ibuku yang menangis dengan satu matanya. Jadi aku berkata pada diriku sendiri bahwa aku akan tumbuh dewasa dan menjadi sukses.

Lalu aku belajar keras dan nyata.

Aku tinggalkan ibuku dan pergi ke Singapura untuk belajar.

Kemudian, aku menikah.

Aku membeli rumah sendiri. Lalu aku punya anak juga dan aku hidup bahagia …

kebahagiaan ini semakin besar dan besar,

Suatu waktu ibu mengunjungiku

Dia bertahun-tahun tak melihatku dan bahkan belum pernah bertemu cucu2nya,

Ketika ibu berdiri di depan pintu,

Anak-anakku mentertawakannya

Aku berteriak padanya: Betapa beraninya kamu datang ke rumahku

Dan menakut-nakuti anakku

PERGI DARI SINI SEKARANG!

Ibuku menjawab pelahan,

Maaf… saya salah alamat..

Dan diapun pergi..

Suatu hari, sebuah undangan menghadiri reuni sekolah datang ke rumah saya di Singapura.

Jadi aku berbohong pada istriku

Kukatakan bahwa aku ada tugas keluar kota

Usai reuni, aku mampir ke kampungku untuk sekedar rasa ingin tahu

Salah seorang tetanggaku mengatakan bahwa ibuku telah meninggal dunia

Aku tak terharu ataupun meneteskan air mata..!

Tetanggaku itu menyerahkan sepucuk surat dari ibu untukku

-----------------------------------------------------------

Anakku tersayang,

Aku memikirkanmu setiap waktu

Maafkan aku datang ke rumahmu dan membuat takut anak2mu

Aku sangat gembira ketika kudengar kau akan datang ke reuni

Tapi sayangnya aku tak bisa bangkit dari tempat tidur untuk melihatmu

Maafkan aku yang membuat malu kamu saat kita masih bersama

Ketahuilah anakku…

Ketika kau masih kecil, kau mengalami kecelakaan yang membuatmu kehilangan matamu

Sebagai ibu, aku tak bisa berdiam diri membiarkanmu tumbuh dengan 1 mata saja

Jadi… kuberikan 1 mataku padamu

Aku sangat bangga pada anakku yang telah memperlihatkanku dunia baru untukku

Di tempatku, dengan mata itu

Bersama cintaku…

Ibumu…...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar